Mas Jarwo ... pulanglah untuk sesaat lamanya waktu!
pulanglah!
demi anak-anak yang terus menyanyikan namamu,
dan sang istri yang setia menunggu
Maaass ... mereka tanggung jawabmu,
bukan tanggung jawabku!
... anak-anak itu adalah darah dagingmu,
bukan darah dagingku!
maka! ...
mengapa kau tak punya sedikit getaran di hatimu?!
Disana kau masih bisa tidur kan?
tak terlintas kah sedikit kerinduan pada istrimu saat kau berbaring di ranjangmu dalam kesendirian?
atau memang ada wanita lain yang telah menemani tidurmu saat ini?
Disana kau masih bisa makan kan?
tak terlintas kah sedikit saja bayangan dan pertanyaan di hatimu tentang anak-anak, sudahkah mereka makan?
... atau memang hatimu telah mati?!
Pulanglah mas! ...
tegakkan kepalamu dan jadilah laki-laki,
angkat dengan gagah perkasa seluruh tanggung jawab hidupmu,
jangan sampai ...
anak-anak dan istri menilaimu tak lebih dari seorang laki-laki pecundang!!!
Bicaralah ... untuk sesuatu yang harus kamu bicarakan!
lakukan ... untuk sesuatu yang harus kamu lakukan!
tepatilah ... atas janji yang pernah kamu ucapkan!
pikullah ... atas semua tanggungjawab hidupmu!
Karena ...
kamu tak akan bisa lari dari semua janji dan tanggungjawab!
kamu ...
pasti akan menuai apa yang telah kamu tabur!
KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 17 JULI 2024(12.30 WIB)
CATATAN
Hati kubuat damai dan tentram ... disini aku tak akan menuntut karena tak mau menjadi penyakit dan segala perhitungan yang adil seadil-adilnya akan datang nanti di kampung akhirat, disitulah aku akan berhitung denganmu.(Ibune Riri)