www.domainesia.com

26 April 2019

MENCARI KEDAMAIAN (Puisi/Sajak Indah ke 697)


Aku pergi dan acuh...
itu bukan berarti aku tak hormat
dan tak tahu terima kasih,
tapi karena aku tahu...kepergianku
dan ketiadaanku adalah kedamaian
dan harapan hidupmu

Aku menjauh dan tak perduli...
itu bukan berarti aku memutus silahturahmi
tapi aku tengah melakukan...
apa yang kau harapkan dariku
apa yang menjadi inginmu atas keberadaanku

Aku menghilang dan tak ada berita...
itu bukan berarti aku tak cinta lagi
tapi memberimu kesempatan...
tuk menggapai hidup
dan mendapatkan cinta yang lebih indah

Maaf saja,
aku tak bisa menerima energi yang kau pancarkan selama ini
gelap dan memekikkan telinga
membuat hati terluka dan pikiran tersumbat

Oleh karenanya aku harus pergi,
mencari cahaya di tempat yang indah
menggapai mimpi ciptakan asa
bukan kungkungan kegelapan di tengah malam
seperti yang kau berikan selama ini

Tak usah risau...
aku tetap memikirkanmu
selalu mendoakanku di sepanjang hidupku
....
aku lakukan semua keinginanmu

Dan jika menurutmu,ini adalah sebuah kesalahan
datanglah kemari...bukan aku yang datang kepadamu
karena aku tak akan pernah datang
karena ini semua maumu

Datanglah...dan katakan aku salah
katakan yang sejujur-jujurnya...
apa yang kau mau dariku
jangan dusta kau bungkus dengan kembang gula

CREATE BY : WISNU MURTI
PINGGIRAN CILACAP, 26 APRIL 2019 (09.45 WIB)

CATATAN
Ketika orang menanam sesuatu,maka dia yang akan menuainya...jangan salahkan orang lain atas semua hal yang menimpa,ambillah tanggung jawab,dan jika ada kesalahan,akui kesalahan itu,agar Tuhan memberi hikmah dari semua kejadian

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 452 MALIK BIN MUDA

FITNAH DAN KEBOHONGAN (Puisi/Sajak Indah ke 696)


Ya...kami sadari memang itulah sifat genetik panjenengan...
bohong tapi menuduh orang berbohong,
seenak sendiri namun mengatakan orang seenaknya
seolah-olah kebenaran hanya milik panjenengan

Lihatlah sejarah para tetua panjenengan...
panjenengan-panjenengan tidak bisa keluar dari lingkaran itu khan?!
terus melakukan seperti apa yang leluhur panjenengan lakukan
seenaknya ganti-ganti pasangan...
perawan diembat
janda disikat
lalu ditinggalkan hanya dengan kata-kata maaf

Iya kan?!

Tak mau mengakui fakta?...
ketika seorang istri dan ibu...
meninggalkan suami dan anak-anak...
hanya untuk mengikuti keinginan hatinya
tanpa mengikuti aliran langkah dan jalan yang benar
menerjang aturan
dan semua dalih serta alasan dia suguhkan...
untuk mengatakan bahwa yang ia lakukan adalah hal yang benar

Kebohongan panjenengan sudah terlalu besar
mengurat syaraf dan mendarah daging
sehingga...
yang ada pada orang lain hanyalah kesalahan

Panjenengan masih ingat?
ketika orang yang panjenengan fitnah membawa apa yang panjenengan fitnahkan
...keji bukan panjenengan?!?!
mata panjenengan tertutup
hati panjenengan buta
jiwa panjenengan kering

Dan sekarang...
setelah panjenengan tidak ada kabar berita
datang-datang mencaci maki menggunakan kata-kata kasar
....menuntut apa yang kami janjikan...
woooww...hebat sekali panjenengan ini...

Begini saja ya...
datanglah kemari...kami menunggu dan terbuka
kita bicara...sambil medang dan macit
bersilahturahmi saling bicara kebaikan...
saling maaf memaafkan...

Kami akan mengakui semua kesalahan yang pernah kami lakukan
namun,secara syahdu...
panjenenganpun harus mengakui semua fitnah,kebohongan,dan tipu daya...
sebagai kesalahan yg takkan pernah terjadi lagi
untuk kemudian meminta maaf kepada kami akan hal itu

Ingat satu hal
kami keturunan orang baik-baik dan hebat...
jadi kami bisa menyesuaikan dalam menghadapi penjenengan,
tak usah lagi berbohong
tak usah lagi main fitnah-fitnah
justru itu akan menenggelamkan panjenengan ke lingkaran
yang tak bisa panjenengan keluar
terus melakukan lagi dan lagi bahkan sampai berganti generasi

Fitnah...kebohongan...dan tipu daya penjenengan...
tidak akan mampu mengecilkan kami...
malah nyata-nyata...mendorong kami begitu kuat...
tuk maju dan melakukan banyak hal positif

Jadi...jika panjenengan masih menginginkan apa yang kami janjikan,datanglah!
kami akan berikan lebih dari yang kami janjikan dan sebenarnya telah kami sediakan
asal panjenengan semua yang kemarin telah membohongi,menelikung..
memfitnah dan menyakiti kami minta maaf
minta maaf dan klarifikasi kepada kami
pula kepada lingkungan disini
agar Tuhan selalu memberi rahmat dan hidayah...
kepada kita semua...aamiin

CREATE BY : WISNU MURTI
PINGGIRAN CILACAP, 26 APRIL 2019 (06.30 WIB)

CATATAN
Namun,jika panjenengan tidak punya niat baik untuk meminta maaf kami juga telah memaafkan,tapi untuk berinteraksi secara intens itu tidak akan kami lakukan lagi karena frekwensi kita berbeda untuk menghadapi hidup ini kedepannya,kami tidak ingin membawa beban ini kemana-mana(masa depan),kami akan meletakkan dimana dia harus diletakkan.
Ketidakmauan panjenengan untuk meminta maaf itu mengindikasikan bahwa panjenengan merasa benar,menyetel ego tinggi...ya monggo-monggo saja,tapi itu bukan frekwensi hidup kami.

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 451 SENJA DI PANTAI WIDARA PAYUNG

SEHELAI RAMBUT DI TANAH KURCACI (Puisi/Sajak Indah ke 695)


Matahari berteriak marah...
karena ketaktahuan membujuk,
kesombongan bertengger di singgahsana,
melapisi atmosfer dengan asap hitam pekat

Sambutan raga di sebahagian hari,
nir perjalanan untuk sementara waktu
yaaa...
biarkan saja itu terjadi di setitik nafas

Biarkan...
lepaskan saja,
dan lupakanlah...
sehingga bingkisan dari surga tak terlewatkan...
dalam sanubari

Hari ini pula,
matahari terus kirimkan butiran-butiran hidup
untuk perjalanan di sisa-sisa waktu yang ada,
dan itu pula,
karena hidup harus memberi arti...
untuk banyak hati

CREATE BY : WISNU MURTI
PINGGIRAN CILACAP, 26 APRIL 2019 (05.13 WIB)

CATATAN
 Tekanan,cacian,makian,himpitan,kesukaran tidak akan merubah intan menjadi lumpur,justru akan membuat intan lebih bersinar gemerlang dan indah cahayanya

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 445 MERUBAH POLA