Diam sajalah kau disitu ...
kau,
yang telah tercerabut dari akar yang menguatkanmu
yang telah layu sebelum bunga-bungamu bermekaran
kau,
yang telah tercerabut dari akar yang menguatkanmu
yang telah layu sebelum bunga-bungamu bermekaran
Aku ...
telah mengatakan tempo hari ...
jangan dekati awan hitam yang menggelayut di tenggara
jangan pula kau dekati duri-duri mawar yang tajam itu,
namun kau tak pernah mau tau!
Diam sajalah kau disitu ...
renungilah nasibmu ...
mengingat,
dan mereka-reka rencana untuk sisa-sisa perjalanan
Aku ...
tak bisa lagi menyertai dan mendorong untuk hari esokmu,
karna ku kan pergi ...
mengurusi anak-anakku yang telah lama kutinggalkan
KARYA: WISNU MURTI
LIMPAKUWUS, 08 JULI 2024(09.30 WIB)
CATATAN
Tak usah merisaukan tentang pertemuan dan perpisahan akan apapun karna itu adalah keniscayaan hidup ... risaulah jika kau lebih mendengarkan apa kata orang daripada hati nuranimu sendiri.(Wisnu Murti)
PUISI JANJI HATI