www.domainesia.com

10 Agustus 2022

SAAT DEKAT DENGANMU(Puisi/Sajak Indah ke 969)


Jika kau ingin melihatku ...
lihatlah ke arah timurmu di hari sabtu,
aku disana ...
persis di bawah mentari pukul tujuh pagi

Jika kau ingin melihat dan menemuiku,
datanglah ke simpang jalan  di timur kotamu
bertanyalah pada orang yang kau temui di sana ...
tempat dimana engkau pernah menjemputku dulu

Di akhir pekan ...
kuselalu singgah ditimur kotamu
tuk istirahat sejenak ...
selepas kunjungan rutin di pantai kenangan

Ada seorang wanita di sana yang selalu kutemui
... ia berasal dari kota di pantai utara jawa,
kota tempat kita berhenti dahulu saat kumandang maghrib tiba
... sepulang dari kota sahabat

Ia hidup membawa nama almarhum suaminya,
sebuah nama ... yang sama dengan nama bapak,
sebuah nama ... yang aku memandang keindahannya ...
... saat bersamamu ...
... saat pagi sejuk datang begitu syahdu,
pada Agustus beberapa tahun yang silam di rumah ibu

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 10 AGUSTUS 2022(11.20 WIB)

CATATAN
Sebuah rute ke arah pantai selatan yang tidak melewati Sokaraja, Karsidenan Banyumas, dan Buntu. Melewati Kemangkon, belakang bandara, nerobos sampai di depan rumah sakit Emanuel Klampok lalu ke Barat sedikit sampai Tobong kemudian naik melewati Gumelem tembus Plandi dan Lemayat turun sampai Watu Agung Tambak.

JERAT ASMARA(Puisi/Sajak Indah ke 968)

Ilustrasi
Hai mbak ...
semanjak kau tiba disini ...
aku terus melihatmu ... mengawasimu ...
berharap,
agar kau datang padaku

Kubuka tutup panci ini ...
tuk menarik perhatianmu,
agar kau melihat apa yang ada didalamnya,
tumpukkan ondol-ondol betaburkan brambang goreng

Kubuka tutup panci ini ...
tuk menarik perhatianmu,
agar uapnya yang harum semerbak ...
sampai ke ruang rasamu

Hai mbak cantik yang baru turun dari mobil ...
kupastikan ...
cilokku terbuat dari bahan pilihan
menyehatkan dan higienis,
dan yang terpenting ...
paling sedap disini ... di bumi ibu pertiwi Indonesa
... nyata terbukti

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 10 AGUSTUS 2022(05.00 WIB)

CATATAN
Judul puisi terinspirasi oleh penjual cilok berininsial Mas A,seorang pria asli dari Gombong Kebumen yang pernah berjualan di Blater Kalimanah. Dia mangkal di sebuah toserba dari pagi hingga malam hari. Kata-kata itu(judul puisi) keluar dari mulutnya ketika beberapa waktu yang lalu bercerita banyak tentang lika-likunya berjualan makanan kecil tersebut. Kami mendapatkan beberapa inspirasi darinya - dia suka membantu orang lain dan tidak tegaan dengan anak kecil,ia mengalokasikan sebagian uangnya untuk anak kecil tetangganya yang ia berikan setiap pagi. Harapan saya, agar kehidupan mas A dari hari ke hari semakin berkualitas,sukses dan bahagia, bisa terus berbagi dan selalu dalam penjagaan Allah Aza Wajala ... aamiin.

PUISI BUNGAKU