Ilustrasi |
Hai mbak ...
semanjak kau tiba disini ...
aku terus melihatmu ... mengawasimu ...
berharap,
agar kau datang padaku
Kubuka tutup panci ini ...
tuk menarik perhatianmu,
agar kau melihat apa yang ada didalamnya,
tumpukkan ondol-ondol betaburkan brambang goreng
Kubuka tutup panci ini ...
tuk menarik perhatianmu,
agar uapnya yang harum semerbak ...
sampai ke ruang rasamu
Hai mbak cantik yang baru turun dari mobil ...
kupastikan ...
cilokku terbuat dari bahan pilihan
menyehatkan dan higienis,
dan yang terpenting ...
paling sedap disini ... di bumi ibu pertiwi Indonesa
... nyata terbukti
KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 10 AGUSTUS 2022(05.00 WIB)
CATATAN
Judul puisi terinspirasi oleh penjual cilok berininsial Mas A,seorang pria asli dari Gombong Kebumen yang pernah berjualan di Blater Kalimanah. Dia mangkal di sebuah toserba dari pagi hingga malam hari. Kata-kata itu(judul puisi) keluar dari mulutnya ketika beberapa waktu yang lalu bercerita banyak tentang lika-likunya berjualan makanan kecil tersebut. Kami mendapatkan beberapa inspirasi darinya - dia suka membantu orang lain dan tidak tegaan dengan anak kecil,ia mengalokasikan sebagian uangnya untuk anak kecil tetangganya yang ia berikan setiap pagi. Harapan saya, agar kehidupan mas A dari hari ke hari semakin berkualitas,sukses dan bahagia, bisa terus berbagi dan selalu dalam penjagaan Allah Aza Wajala ... aamiin.
PUISI BUNGAKU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar