www.domainesia.com

31 Maret 2019

KEMBANG MATAHARI (yang telah layu dan mati ) (Puisi/Sajak Indah ke 671)


Sekarang wujudnya tak ada...
batang mati telah kubuang sebulan yang lalu...
di tempat sampah depan rumah
benar-benar mati tak terselamatkan lagi

Daunnya telah kering tertimbun tanah...
sama seperti kasihmu padaku
indah bunganya tak bisa kunikmati kembali...
sama seperti cintamu untukku yang berakhir kepiluan

Kau pergi takkan kembali....silahkan,
karena semua ini salahku
kau bersama yang lain...ku ikhlas,
karena semua ini dosaku

......

Lalu....
kutumbuhkan kembali kembang itu...
kusirami dan kusiangi di sore hari
kujaga serta kutempatkan mereka...
disekitar cahaya,angin serta air

Sekarang....
mereka telah tumbuh menjadi dua
benih-benih baru dari kembang matahari
yang telah mati tempo hari

CREATE BY : PENDUDUK PURBALINGGA
PINGGIRAN CILACAP, 31 MARET 2019 (01.10 WIB)

CATATAN
- Pertama,saya mau minta maaf kepada orang yang telah menitipkan bunga matahari kepada saya untuk dirawat,namun kemudian pohonnya mati.
- Kedua,bagaimanapun caranya saya akan menjaga dan merawat dua pohon matahari keturunan/benih dari pohon yang telah mati...semoga saya bisa amanah dalam menjaga bunga matahari ini agar tumbuh besar dan berbunga sebagaimana ada nilai historis yang dalam dibalik semua itu.

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 426 HIDUPLAH SELALU

KETIKA MELEWATI PERBATASAN PURBALINGGA - PEMALANG TUK PULANG DAN PERGI KE BATANG (Puisi/Sajak Indah ke 670)


Cinta...hingga detik terakhir,
saat kutulis puisi ini
janji masih kupegang erat
tapi tak sekuat dulu...saat kau masih bersamaku

Sayang...jujur...aku mulai goyah...
terseok-seok...
mulai lelah...
dan mungkin akan berganti arah

Tidak seperti dulu...
saat kita bersama,
melewati perbatasan kota kesayangan
mengunjungi kawan...
yang tengah mengawali kebahagiaan baru

Masih ingatkah kau...
saat siang dan malam kita berhenti disini(Purbalingga)
tuk berdoa
menyantap makanan dan usir kepenatan

Masih ingatkah kau...
saat kita foto bersama kedua mempelai
yang sedang dirundung bahagia dari semua penjuru mata angin
yang sedang menjadi raja dan ratu di hari itu

Masih ingatkah kau akan malam itu...
saat kau tertidur lelap dalam pelukanku
saat cinta semakin dalam
ketika keinginan tuk membahagiakanmu semakin besar

Tak ingatkah...
ketika kita duduk berdua duduk di bawah cemara
memandangi bentangan laut dan pegunungan yang indah
di desa kesayangan

Sekarang kau telah pergi
semua itu tak ada artinya bagimu
tapi tidak denganku...
semua itu akan tetap hidup dalam hidupku

Satu yang perlu kau tahu
setidaknya,
sampai detik terakhir ini
aku masih memegang erat janji 
(walau tak sekuat dulu lagi)

CREATE BY : PENDUDUK PURBALINGGA
PINGGIRAN CILACAP, 31 MARET 2019 (00.10 WIB)

CATATAN
Sebenarnya SETIA itu tidak bisa dikatakan sebelum seseorang menyelesaikan perjalanan dari apa yang dia katakan sebagai SETIA,

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 425 PEMBAHASANKU HARI INI