Cinta...hingga detik terakhir,
saat kutulis puisi ini
janji masih kupegang erat
tapi tak sekuat dulu...saat kau masih bersamaku
Sayang...jujur...aku mulai goyah...
terseok-seok...
mulai lelah...
dan mungkin akan berganti arah
Tidak seperti dulu...
saat kita bersama,
melewati perbatasan kota kesayangan
mengunjungi kawan...
yang tengah mengawali kebahagiaan baru
Masih ingatkah kau...
saat siang dan malam kita berhenti disini(Purbalingga)
tuk berdoa
menyantap makanan dan usir kepenatan
Masih ingatkah kau...
saat kita foto bersama kedua mempelai
yang sedang dirundung bahagia dari semua penjuru mata angin
yang sedang menjadi raja dan ratu di hari itu
Masih ingatkah kau akan malam itu...
saat kau tertidur lelap dalam pelukanku
saat cinta semakin dalam
ketika keinginan tuk membahagiakanmu semakin besar
Tak ingatkah...
ketika kita duduk berdua duduk di bawah cemara
memandangi bentangan laut dan pegunungan yang indah
di desa kesayangan
Sekarang kau telah pergi
semua itu tak ada artinya bagimu
tapi tidak denganku...
semua itu akan tetap hidup dalam hidupku
Satu yang perlu kau tahu
setidaknya,
sampai detik terakhir ini
aku masih memegang erat janji
(walau tak sekuat dulu lagi)
CREATE BY : PENDUDUK PURBALINGGA
PINGGIRAN CILACAP, 31 MARET 2019 (00.10 WIB)
CATATAN
Sebenarnya SETIA itu tidak bisa dikatakan sebelum seseorang menyelesaikan perjalanan dari apa yang dia katakan sebagai SETIA,
PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 425 PEMBAHASANKU HARI INI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar