|
Ilustrasi |
Tersebutlah disana, ditanah para raden ....
ada seorang aki-aki bernama Anto Saryono,
beristrikan wanita...
yang terpaut jauh umurnya,
bernama Sinta Munfarida
...
Ketika malam syahdu tiba,
ketika sang istri mendambakan kehangatan
mbah Anto malah tertidur lelap,
sembari mendendangkan dengkur nan merdu
Karena sang istri begitu menginginkannya,
ia pijit-pijit burung mbah Anto,
ia plintar-plintir ...
bahkan sampai ia slentik,
laksana anak yg nakal belum mengerjakan PR
namun ... burung mbah Anto tak bergeming dan tak mau bangun
Hal menyebalkan dan menyakitkan ini(bagi istri) terjadi begitu lama
bertahun-tahun ...
hingga hal itu menjadi alasan shoheh bagi nyai Sinta Munfarida ...
tuk mencari kehangatan ditempat lain
tuk mencari burung yang masih mampu terbang tinggi
dan berkicau nyaring pun indah
Namun ... yang menjadi penyesalan warga adalah ...
nyai Munfarida memakai jalan belakang
nyai Munfarida mengikuti jalan setan
dan hal itu ... membuat luka yang begitu dalam
bagi mbah Anto Saryono
Kini ...
nyai Munfarida telah bahagia
bersama suami yg gres dan anak yang terlahir,
dari hasil kerja samanya dengan sang suami
sementara mbah Anto Saryono ...
hidup membawa luka dan derita
dalam kesendirian yang tak anak-anaknya pahami
Dan kami sebagai warga ...
hanya bisa mendoakan,
bagi kebahagiaan mereka di kehidupan tanpa waktu
bagi kesadaran mereka berdua ...
mereka berdua yang telah hidup masing-masing,
mereka berdua ...
yang sebenarnya tidak pernah keluar,
kata-kata cerai dan pisah
KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 6 FEBUARI 2022(21.30 WIB)
CATATAN
- Jangan membandingkan diri dengan orang lain, pada dasarnya manusia telah diatur oleh Tuhan, baik itu dalam kebahagiaan ataupun luka."
- Ketika kamu ingin menyerah, ingatlah seberapa lama kamu berjuang, bertahan, dan melewati segalanya.
- Dikecewakan oleh cinta, diasingkan oleh keluarga. Tapi aku bangga, aku masih bisa tertawa.