www.domainesia.com

02 September 2022

NDAK USAH(Puisi/Sajak Indah ke 997)

Ilustrasi
Terlintas secara jauh disana,
memang masih sempat terlihat ...
tapi hanya singkat  dan kecil sekali,
seperti semut-semut di tanah itu

Selalu saja ada godaan ...
untuk kembali,
untuk memberi toleransi ...
bagi masa lalu
bagi orang-orang yang meremehkan

Dalam pemberhentian yang sebentar saja
jiwa terdalam selalu mengingatkan ...
bahwa itu sudah tak penting lagi,
ndak usah lagi kembali 
ndak usah lagi memberi toleransi

Berikan saja hati pada harapan yang telah tertanam
melangkahlah kedepan ... menuju tujuan ...
karna ada es wangi yang sedang menunggu
karna banyak orang percaya akan kemudimu

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 2 SEPTEMBER 2022(23.30 WIB)

CATATAN
Salah satu syarat bagi kemajuan diri adalah MENINGGALKAN, MEMAAFKAN, dan MELUPAKAN orang-orang yang meremehkan, menghina, mencaci maki, menghianati, mengecewakan, dan menyakiti. Carilah orang-orang yang bisa menghargaimu, yang bisa memberi kepercayaan atas apa-apa yang menjadi cita-cita dan tujuan besarmu.(Wisnu Murti)

PUISI ADA APA

01 September 2022

NYEKAR(Puisi/Sajak Indah ke 996)


Adalah sebuah pengingat-ingat ...
penumbuh kesadaran,
bahwa kita akan mengikuti jejak mereka
pindah alam dan berganti dimensi

Oleh karenanya ...
waktu menjadi karunia yang tak berhingga,
dengan demikian ...
batas-batas menjadi wujud kasih sayang tanpa batas

Selain itu,
bentangan doa ingin kami naikkan ...
ke angkasa,
kepada pemilik kehidupan ini

Bentangan doa ...
untuk orang-orang yang tertanam disini
untuk orang-orang ...
yang telah memberi kehidupan kepada kami

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 1 SEPTEMBER 2022(14.30 WIB)

CATATAN
Semakin banyak mengingat sesuatu yang seharusnya kita lakukan semakin kita selektif dala penggunaan waktu dan sumber daya yang telah Tuhan berikan kepada kita.

SAMBEL LOMBOK IJO(Puisi/Sajak Indah ke 995)

Ilustrasi
Aku terima senyuman-senyuman itu ...
dengan hati yang terbuka,
dan berbunga-bunga ...
hingga sampai pada obrolan hangat,
di beranda rumah 

Ketika waktu berada pada pusat cerita,
kulantunkan secara senyap ...
sebuah permintaan kepada Tuhanku,
agar setiap orang yang kutemui ....
selalu dalam lindungan dan ridhlo-Nya

Aku ingin ... Tuhanku selalu memberi kekuatan ...
untuk sesuatu yang selalu kusimpan,
untuk sesuatu yang selalu kurahasiakan,
untuk sesuatu yang tetap menjadi spesial

Aku terima senyuman-senyuman itu ...
aku terima semua perwujudannya,
dengan ketulusan rasa terima kasihku
dengan doa-doa yang kupanjatkan

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 31 AGUSTUS 2022(17.30 WIB)

CATATAN
Orang yang lucu adalah mereka-mereka yang tidak bisa menerima kelucuan yang telah mereka buat.(Wisnu Murti)

30 Agustus 2022

LU and CU(Puisi/Sajak Indah ke 994)

lu and cu
Ha ha ha ha ... 
sebagai kemenangan yang tak bisa dipungkiri,
ha ha ha ha ...
sebagai hasil dari sebuah kesabaran yang terus bertumbuh 

Melintasi waktu? ...
iya!
menginjak beberapa duri di perjalanan?
tidak sekali dua kali ... berkali-kali! 

Jenakanya aku di masa lalu ...
tersakiti dan merasa sebagai korban,
jenakanya orang-orang di saat ini ...
yang masih berkutat pada hal-hal yang seperti itu

Ha ha ha ha ... 
masih belum lepas dari yang sudah berlalu?
ha ha ha ha ... 
adalah kelucuan yang terhingga ...
dan itu adalah tawa dari sebuah rasa sakit di masa lampau

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 30 AGUSTUS 2022(22.45 WIB)

CATATAN
Yaaa ... memang benar apa yang telah dikatakan oleh Mbah Rofingun untuk tidak usah(jangan) membalas perilaku kejam dan tidak adil seseorang terhadap kita karena pada akhirnya dengan keadilan sunatullah yang Tuhan hamparkan di muka bumi sebagai suatu sistem yang berjalan otomatis, orang-orang yang berbuat kejam dan tidak adil terhadap kita pasti akan menemui buah pahit dari kekejaman dan ketidakadilannya tersebut - tugas kita hanya mendoakan kebaikan kepada mereka - itu saja.

29 Agustus 2022

KARENA TELAH TIBA WAKTUNYA(Puisi/Sajak Indah ke 993)

... bagi yg rela memaafkan dan setia menuggu

Meskipun datang lagi bunga yang dulu berseri
namun ...
cahaya yang kini kutangkap sudah berkembang
Tidak sekedar warna yang ceria,
akan tetapi semesta yang telah bisa kuartikan 

Bukan lagi tentang keinginanku 
bukan lagi tentang harapanku
bukan lagi tentang kerinduanku
bukan lagi tentang pikiranku
bukan pula tentang rasaku 

Meskipun datang sesuatu yang kemarin kurindukan
namun yang tetap kupegang ...
adalah janji-janjiku,
yang kuucapkan jauh sebelum itu datang

Meskipun datang sesuatu yang kemarin kuimpikan
namun yang menguasai jiwa dan pikiranku ...
adalah apa-apa yang telah kusimpan sebagai permata
adalah apa-apa yang tak bisa terjamah ...
oleh singkatnya waktu,
oleh prasangka yang terikat dengan masa lalu

Saat ini ... semuanya bukan lagi tentangku,
namun tentang dia yang telah kutinggal begitu lama ...
dan tetap setia

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 29 AGUSTUS 2022(10.45 WIB)

CATATAN
Dalam segala situasi dan kondisi serta ruang dan waktu TINDAKAN berjaga-jaga/preventif sangat perlu untuk dilakukan demi menjaga tingkatan kepentingan dan keadaan yang tidak terduga. Dibanyak kondisi apa yang kami lakukan sebagian besarnya adalah tindakan berjaga-jaga.

28 Agustus 2022

PENGADEGAN HARI INI(Puisi/Sajak Indah ke 992)

Ilustrasi

Pagi ini ...
aku begitu banyak menerima senyuman,
mereka sungguh ramah
dengan berjuta penerimaan

Pengadegan ...
tujuh belas tahun yang lalu,
kuinjakkan kakiku pertama kali di sini ...
ketika Rara masih "kusembunyikan",
ketika Riri belum terlahir ke dunia

Pagi ini ...
tuk kesekian kali aku datang kesini
menengok apa yang telah kami simpan,
menyiram apa yang telah kami tanam
... dan sekian lama dalam keteraturan

Pangadegan ...
ada kenangan di sini,
ada rangkaian perjalanan
yang tak semua orang tahu ...
tersimpan rapi didalam buku rahasiaku

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 28 AGUSTUS 2022(18.25 WIB)

CATATAN
Waktu dan perjalanan panjang yang telah dilalui membuktikan bahwa kami begitu kuat memegang kesetiaan, konsisten, dan komitmen terhadap apa-apa yang telah kami tuliskan dan semua yang ada sebagai pandangan dan arah yang telah diagendakan. 

27 Agustus 2022

UNTUK SEBUAH KARYA(Puisi/Sajak Indah ke 991)

Ilustrasi - Smart Village
Langit itu berwarna biru ...
itulah langitku!
biru ... 
sebirunya hati dan pikiranku

Birunya hati ...
tlah membuang jauh-jauh ...
rasa kecewa, benci, dan sakit hati
menghancurkan ...
prasangka dan dendam

Birunya pikiran ...
menghadirkan sejuta gagasan,
membuka jalan-jalan baru,
sehingga hari ... 
kulalui dalam harmoninya tarianku

Aku ...
berada pada waktu yang terindah
bersama orang-orang terbaik
dalam irama yang saling mengisi ...
dan melengkapi

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 27 AGUSTUS 2022(16.00 WIB)

CATATAN
1. Masa lalu + jarak = lelucon/guyonan.
2. Ketika kami mengingat orang-orang yang telah meremehkan, memaki, mencibir, dan memfitnah, kami akan terus mendoakan mereka dalam kebaikan - itu bukan semata-mata untuk mereka tapi untuk menjaga pikiran dan hati agar tetap bersih sehingga semangat akan terus kami dapatkan.
3. Selalu diingatkan oleh kenyataan bahwa semangat membara dan keyakinan yang utuh adalah dua hal yang bisa membuat langkah yang progresif dan keajaiban.
4. Dihantam, tidak dianggap, difitnah, dikecewakan, diremehkan, dihina dan segala macam kepahitan pada dasarnya adalah mekanisme Tuhan untuk mengingatkan kita akan rencana dan agenda yang telah kita janjikan kepada Tuhan, agar terus tumbuh dan menjadi kuat untuk kemudian melalui serangkaian ketidakenakkan itu Tuhan akan mengembalikan kita kepada jalur yang telah kita pilih serta menempatkan diri kita pada ekosistem yang mendukung dan mempermudah kita bersama orang-orang terbaik dalam bidang yang kita pilih ... Alhamdulillah.
5. Ketika kejelasan kita dapatkan maka dengan sendirinya keyakinan akan bertumbuh dan akan terus bertumbuh dalam perjalanan di jalan yang telah dipilih. Dan yang pasti LEPASKAN MASA LALU - tempatkan masa lalu pada tempatnya, kita jangan menghina diri sendiri dengan membawa masa lalu kemana-mana(masa depan).
6. Ekosistem yang mendukung, bersama orang-orang yang terbaik dalam bidangnya dan di waktu yang terbaik pula ... Just Amazing ... inilah keajaiban.
7. Tidak usah jauh-jauh ... ketika kita telah berada pada jalur yang telah kita pilih semua ketidakenakan, kepahitan, dan hantaman hidup menjadi sesuatu yang menantang dan kemudian dalam beberapa waktu menjadi tidak ada artinya. Untuk apa memendam benci, dendam, dan sakit hati toh Tuhan telah mengabulkan begitu banyak doa dan harapan yang telah kita panjatkan ke langit, untuk apa- ketika Tuhan telah memberikan banyak kenikmatan, memberi lingkungan, memberi kita orang-orang dan suasana yang dulu kita bayangkan dan harapkan. Eman-eman hidup yang sungguh indah dan syahdu ini harus dikotori dengan perasaan2 negatif itu - dan yang pasti perasaan2 itu akan sangat membebani perjalanan kita tuk mewujudkan gagasan-gagasan kita. Bukankah kita begitu bodoh untuk tetap membenci, dendam, sakit hati, apalagi berharap kepada orang-orang yang nyata-nyata kita telah jauh didepan meninggalkannya. Lihatlah faktanya! ... apa yang Tuhan tidak berikan?!.Hidup kita mahal - karena kita melakukan tindakan-tindakan yang mahal.