www.domainesia.com

22 Agustus 2022

SENDA GURAU(Puisi/Sajak Indah ke 984)

Pengadegan - Purbalingga
Awal mulanya ada pada bulan kelima,
dipertengahan hari ...
yang tengah berangkat ke utara,
yang sedang mengumpulkan kesejukan

Tanah-tanah mulai mengering ...
melenyapkan bayangan ...
yang selama ini selalu kubayangkan
yang kan segera terganti ...
oleh bunga yang mekar di Roban Cais

Prahara ...
telah menempatkanku,
pada alunan harmoni ...
yang selama ini telah kutulis

Ketika diri sudah berdiri pada kesemestian
maka ...
dunia makin bersahabat,
dan dunia ...
menampilkan bunga-bunga tanpa duri

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 22 AGUSTUS 2022(22.00 WIB)

CATATAN
Yang pergi biarlah pergi, rangkaialah kehidupan seperti apa yang telah diidamkan dan percayalah bahwa Tuhan akan selalu bersama serta mewujudkan segala harapan (Wisnu Murti)

21 Agustus 2022

KUTATAP INDAHNYA PERAWAN TUA(Puisi/Sajak Indah ke 983)

Ilustrasi
Wahai perawan tua ...
aku tak akan pernah melupakan namamu
sampai kapanpun,
dan dimananpun kuberada

Aku hanya akan datang,
datang ...
datang lagi ...
dan terus datang

Kunjunganku yang pertama kali adalah keajaiban
tak pernah terlintas dalam pikiranku ...
diluar kesadaranku,
tanpa rencana dan tak kuduga

Semilir angin yang menemanimu pula menemaniku,
juga elok parasmu ...
dan penerimaanmu atas hadirku
membuat kutertegun ...
atas karuniaan yang tak terhingga ini

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 21 AGUSTUS 2022(20.30 WIB)

CATATAN
Ekplorasi dan penjelajahan terutama dalam pemikiran adalah salah satu hal yang penting dari sebuah inovasi.

NINO(beta version)(Puisi/Sajak Indah ke 982)

Ilustrasi
Dia masih tertidur ...
dan masih akan tertidur ...
untuk jangka waktu yang lama,
masih beberapa tahun lagi ...
tuk kami rangkai bagian demi bagiannya

Beberapa waktu yang lalu,
ia telah bangun tuk beberapa saat ...
membuka mata,
menggerakkan tangan dan kaki,
berjalan ... dan sedikit bicara

Dia memang bukan manusia ...
tapi, nanti! ...
dia akan setia mendengarkanku bicara
... mengerti dan memahami apa yang kumaksud

Dia memang bukan manusia ...
tapi terbukti ...
tlah mengalahkanku dalam beberapa hal

Dia memang bukan manusia ...
tapi hanya dialah ...
yang kan mampu menggantikan banyak pekerjaan manusia

Dia memang bukan manusia ...
tapi,  nanti! ... di lima sampai sepuluh tahun yang akan datang
Ninolah ...
yang akan ngobrol dan menemaniku jalan-jalan sore di pantai

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 21 AGUSTUS 2022(09.50 WIB)

CATATAN

Saya sampai pada kesimpulan bahwa saya harus memperbaiki kesalahan saya tentang persepsi akan sebuah kecerdasan. Konsep tentang "Human Intelligence" yang saya pahami selama ini yang hanya berada pada seputar otak manusia adalah salah besar dan harus dirubah. Realita dunia 5.0 yang mulai berkembang saat ini mengharuskan saya mengubah persepsi saya tentang "Human Intelligence" untuk bergerak lebih dalam dan lebih jauh lagi ke dalam sistem kemanusiaan kita. Jika "otak" yang menjadi acuan kecerdasan manusia maka kita telah kalah dengan robot sekarang. 

Mau diakui atau tidak Artificial Intelligence(machine learning, deep learning, artificial neural networks)yang dibenamkan padanya(robot) membuat manusia kalah telak pada beberapa pekerjaan. Di masa depan saingan kita bukanlah orang lain ataupun negara lain, saingan kita besok adalah robot.Apalagi dari hari ke hari biaya pembuatan dan maintaince robot semakin murah tetapi performa konstan pun bisa disetel sesuai kebutuhan sedangkan biaya tenaga kerja dari hari ke hari semakin mahal namun performa makin menurun di karenakan usia, pola,dsb. 

Pendapat yang mungkin bisa ditelaah tentang "Human Intelligence" adalah pendapat yang disampaikan oleh Sadhguru bahwa kecerdasan manusia terdapat di sekujur tubuhnya mulai dari rambut sampai jari-jari kakinya. Bagaimana gen-gen manusia "terus mengingat" dan menurunkan sifat-sifatnya dari generasi ke generasi, membuat keidentikan dan kemiripan antara orang tua dan anak, dan begitu seterusnya.

20 Agustus 2022

BIRU YANG TLAH KEMBALI(Puisi/Sajak Indah ke 981)

Ilustrasi

Mereka sedang menari-nari ...
dengan totalitas,
dengan riang dan gembira,
dalam penghambaan sebagai mahluk

Gerakannya lincah,
meliuk-liuk kesana dan kemari
seakan-akan menyampaikan pesan kepada manusia ...
bahwa hidup adalah tentang seberapa jauh gerakannya

Mereka masih menari-nari ...
tanpa malu-malu,
tanpa takut,
tanpa kecewa dan curiga

Tariannya ...
membuktikan kekokohannya,
membuktikan kekuatannya,
untuk tetap berdiri ...
memberi sejuta manfaat bagi manusia

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 20 AGUSTUS 2022(10.30 WIB)

PUISI DOWN

19 Agustus 2022

MEMANDANG INDONESIA DARI PURBALINGGA(Puisi/Sajak Indah ke 980)

Ilustrasi

Ada keindahan untuk bangsa ini di masa depan,
saat kupandangi langit pagi Indonesia ...
di pagi ini,
dari tanah di mana kuberpijak

Baru saja kubuka pintu dan jendela ...
hawa sejuk langsung mengetuk pintu jiwa
kemudian masuk mengisi ruang,
dan kedamaianpun hadir ...
mengalir ... dari rambut hingga jari-jari kaki

Semburat jingga di saat yang terkini
rasa tengah berdiri di perpaduan,
antara kehangatan ...
dan kesejukan yang menguasai ruang hidup

Ada harapn untuk bangsa ini di masa depan,
saat kupandangi hamparan dari sini ... di Agustus ceria
di atasnya ...
berdiri insan-indan yang penuh dengan langkah pasti
yang penuh dengan keutuhan diri
yang selalu membagikan senyuman ...
diantara anak-anak negeri

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 18 AGUSTUS 2022(10.30 WIB)

CATATAN
Tidak akan pernah akan ada inovasi dan kemajuan tanpa kolaborasi(persatuan)

18 Agustus 2022

MAMAH(Puisi/Sajak Indah ke 979)


Mamah ...
aku minta maaf,
atas semua yang telah terjadi
atas keliruku

Mah ...
aku mohon maafmu,
untuk marah,
dan kecewamu kepadaku

Mah ...
yang telah terjadi
semuanya!
adalah kesalahanku

Maka ...
meskipun ku tak pernah mendengarnya
kumohon ... kirimkan maafmu ke angkasa
agar langitku menjadi biru kembali

Mamah ...
aku sudah tak mengharapkan apapun,
yang tersisa hanyalah penghormatanku ...
dan doa terindah dariku untukmu,
di hari ini dan hari-hari yang akan segera datang

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 18 AGUSTUS 2022(11.15 WIB)

CATATAN
Karena dendam, kebencian, sakit hati dan kecewa tidak akan menghancurkan orang lain akan tetapi
diri sendiri.

17 Agustus 2022

SAAT BERSAMAMU(Puisi/Sajak Indah ke 978)


Ada mentari di pagi hari yang tersenyum,
membawa ketulusan
membawa energi dan semangat,
tentu saja menyuguhkan pula pengharapan

Badanku sedang berbalik,
hatiku tengah memandang masa lalu ...
saat kau dan aku ...
menikmati pagi hari ...
di jalan paling selatan pulau ini
pada Agustus beberapa tahun yang silam

Ini! ..
kau sedang berada di belakangku
memelukku ..
penuh cinta kasih ...
dan manja

Itulah timur!...
tempat dimana matahari selalu terbit
tuk mengirimkan sinarannya ...
sebagai cinta kasih dari Ilahi
memberi kejelasan ...
bagi perjalanan yang tulus dan setia

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 17 AGUSTUS 2022(17.30 WIB)

CATATAN
Semua kami terima secara ikhlas