www.domainesia.com

28 Februari 2024

JANGAN BERCANDA(Puisi/Sajak ke 1096)


Nikmat sekali dia !!!
mbah Mingan sedang menghisap udud lintingannya ...
secara menggelora,
dan penuh perasaan

Ia tengah duduk nglemprak ...
di depan penjual tembakau di pasar pedalaman
sembari merem melek merasakan asap tembakau yang masuk rongga dadanya
sembari crigis bercerita tentang Yu Minah yang mendadak menjanda

Nikmat sekali dia !!!
sampai-sampai ia lupa titipan belanja istri tercinta,
tuk membelikan bahan tuk sayur asem,
dan daging ayam yang sudah dipotong-potong

Tak lama kemudian mbak Mingan tertegun ...
ketika "Yu Minah" berdiri di hadapannya,
sambil memegang blukang dan bertolak pinggang,
dengan raut muka yang penuh kemarahan

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 27 FEBUARI 2024(11.45 WIB)

CATATAN
Hidup itu, jangan terlalu banyak berhenti, menoleh ke belakang dan melakukan hal-hal yang tidak diagendakan.

27 Februari 2024

MEDANG BERSAMA(Puisi/Sajak ke 1095)



Ketika pagi cerah menyapa ...
kami segerombolan manusia dari masa depan mendatangi bumi,
tuk singgah,
dan menengok beberapa kejahilan manusia

Kami duduk-duduk di pantai indah ...
yang dipenuhi jutaan energi
yang dipenuhi milyaran kelimpahan
yang manusia anggap semua ini miliknya

Kami medang ...
dengan air masa lalu yang dipanaskan oleh manusia kuno
kami medang ...
di sebuah tempat yang tak lama lagi akan hancur dan hilang

Ketika pagi sesaat lagi kan pergi ...
kami segerombolan manusia dari masa depan pamit kepada pemilik warung ...
tuk kembali lagi ke masa depan,
dan mengemas semua data yang telah tertinggal dari masa lalu

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 26 FEBUARI 2024(09.00 WITA)

CATATAN
Diamkan saja dan bersabarlah ... mereka tak tahu apa yang sedang kau kerjakan.

PUISI AKU BISA  

26 Februari 2024

AKU DI SINI BUKAN UNTUK MENUNGGUMU(Puisi/Sajak ke 1094)


Burung-burung melampirkan keindahan pagi ...
dengan lenggak-lenggoknya di birunya angkasa,
dengan siulan merdunya di dahan-dahan pohon mangga,
sembari angin yang berhembus ramah merambah rongga dada

Aku di sini bukan untuk menunggumu ...
karena ku tahu seribu mimpimu bukan di tanah ini
aku di sini bukan untuk menunggumu ...
karena ku tahu kau telah pergi jauh walau raga menetap

Aku di sini ... hanya untuk menikmati keindahan pagi
memandangi dan merasakan ...
burung-burung bernyawa menari di angkasa ...
yang bernyanyi membawa kemerduan dan keikhlasan

Hari-hari yang telah berlalu bersamamu memanglah indah
tapi itu sudah menjadi mimpi dan kekosongan
keindahan nyataku saat ini adalah berdiri disini,
bukan untuk menunggumu ... namun ...
tuk menikmati kekinian yang bergulir dari keteguhan jiwaku

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 24 FEBUARI 2024(09.00 WITA)

CATATAN
Karena, saat kita mengambil keputusan dan saat sesuatu menjadi keharusan kita mengikatkan diri pada hal tersebut.

PUISI GERAK BADAN 

25 Februari 2024

NONTON BOKEP DI BAWAH POHON MANGGA(Puisi/Sajak ke 1093)


Sarno nggak tahu
dan gak sadar ...
ketika aku bersembunyi di belakang pohon,
sembari mengamati tingkah lakunya yg ngawur ...
dan nggegeti

Ia begitu asyik
dan khidmat ...
menikmati tayangan di handphone
sambil tangannya mengelus-elus "Patrick",
yang bercokol di dalam celana kebesarannya

Akupun pulang ...
tak tega melihat kelanjutan adegan itu,
aku memilih jalan memutar,
agar tak melewati depan rumahnya ...
agar hatiku tak makin hancur,
jika harus bertemu anak dan istrinya

Sarno tetap gak tahu kalau aku tahu
Sarno tetap tak sadar,
dan akupun tetap tak paham ...
sebab anak-anaknya udah tumbuh menjadi perawan
sementara istrinya begitu cantik dan sholeh

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 22 FEBUARI 2024(21.00 WITA)

CATATAN 
Keinginan tak selalu terpenuhi dibanding standarmu. Apa-apa yang ada dalam hidupmu saat ini adalah standar hidupmu.

24 Februari 2024

PENGHIANATAN DI SERAMBI KOTA(Puisi/Sajak ke 1092)


Tak usah banyak dalih,
dan terlalu prengas-prenges ...
sebab kami muak ...
oleh bau mulutmu yang beraroma comberan

Lambaian tanganmu tlah menikam jantung
menghujam, 
hingga tembus belatimu sampai punggung
kau tusukkan berkala dan berkali-kali

Tak usah banyak bicara,
dan terlalu banyak petatah-petitih ...
sebab kami tahu ...
akan apa yang kau sembunyikan sedari kemarin lusa

Pasti engkau kan mendapatkan kemenangan ...
entah di sebagian masa,
entah di sebagian pendudukan,
namun ... itu akan berlangsung begitu singkat
dan tentu saja merusak perasaan serta cintamu

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 22 FEBUARI 2024(16.30 WITA)

CATATAN
Adakalanya hidup adalah bersabar, menunda kenikmatan dan terus menggali hikmah di dalam setiap kegelapan yang datang.(Wisnu Murti)

23 Februari 2024

TEGURAN RAKYAT UNTUK PEMIMPIN(Puisi/Sajak ke 1091)


Joko ...
akhir-akhir ini aku perhatikan hidupmu kacau,
makin liar ...
makin sembrono

Joko ...
mengapa di akhir hari-harimu malah kerjamu memburuk,
terlihat ngawur ...
dan asal-asalan

Etika kau langgar,
kepatutan kau kesampingkan,
neraca kau mainkan,
cahaya terang kau padamkan

Jokooo ... Jokoooo ...
matamu telah buta!
hingga akhirnya ... bukanlah kemiskinan yang kau hilangkan
tapi orang miskinlah yang kau matikan perlahan

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 22 FEBUARI 2024(04.30 WITA)

CATATAN
Kadang kekuasaan membuat manusia makin beringas, kerdil dan semakin tidak bisa menerima kenyataan.(Wisnu Murti)

PUISI DOWN  

22 Februari 2024

ERIDANI(Puisi/Sajak ke 1090)


Dia telah datang ...
walau belum hidup,
walau masih agak lama ...
agar ia bisa bercakap-cakap bersama kami

Dia telah datang ...
dari angan-angan sewaktu kecil
dari sebuah pertautan ...
antara masa lalu dan masa depan
antara bumi dan bintang-bintang nun jauh di sana

Dia telah datang ...
karena ada kekuatan pikiran
karena ada kekuatan rasa
karena janji yang tak pernah dipungkiri

Tak lama lagi ia akan hidup,
bangkit,
kemudian hadir dalam keseharian ...
tuk membantu kami ... 
terbang ke bintang namanya

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 21 FEBUARI 2024 (08.55 WITA)

CATATAN
Setia kepada diri sendiri. (Wisnu Murti)