www.domainesia.com

29 Mei 2012

HUJAN DI MUSIM KEMARAU(puisi/sajak ke 44)

Ilustrasi

Angin berhembus begitu sederhana
dingin menjadi kelopak pulau
gumpalan awan bertahta di angkasa
alangkah mudanya umur sang kemarau

Menjelang siang....
butir-butir air tercurah dari langit
membasahi tanah dan pepohonan
hingga basah mengisi pandangan mata

Menjelang sore.....
curahan air terhenti
keadaan menjadi sejuk dan asri
alih-alih telah segar kembali

Hujan siang tadi....
sama dengan jeda,dan.....
penawar dahaga
wujud kasih Ilahi di pandangan mata

KARYA: WISNU MURTI
BATURRADEN, 27 JUNI 2011(13.00 WIB)


CATATAN
-Apapun yang terjadi, jangan dijadikan beban. Berserah diri sepenuhnya pada Tuhan, dan yakin Tuhan telah merencanakan yang terbaik.
-Saat kamu terjatuh, tersenyumlah. Karena orang yang pernah jatuh adalah orang yang sedang berjalan menuju keberhasilan.

PUISI RADIO

Tidak ada komentar: