www.domainesia.com

03 April 2019

BUTA (Puisi/Sajak Indah ke 674)


Titik-titik noda yang tercetak di muka perjaka
adalah hiasan ketampanannya
membuat rasa mereka makin gagah dan berwibawa
datang dari kultus yang menenggelamkan nurani

Sebenarnya masih ada waktu untuk kembali
namun sayang di sayang...
mereka makin asyik dengan kefanaan
dan dikit demi sedikit sang langit menutup pintu cahaya

Mereka tak sadar...
bahwa mendung itu semakin pekat
cahaya menyempit dan menjauh
lama-lama kegelapan datang menguasai

Hingga kemudian mereka menyadari,
tidak lagi terlihat apa-apa dan siapa-siapa
tak bisa berbuat apa-apa
sampai-sampai mengingat siapa dirinyapun tak mampu
apalagi untuk meminta

CREATE BY : WISNU MURTI
PINGGIRAN CILACAP,3 APRIL 2019 (09.35 WIB)

CATATAN
Tuhan tidak akan pernah menolong orang yang tidak mau menolong dirinya sendiri,mereka akan dibiarkan berjalan untuk mengikuti hawa nafsunya ,pikiran dan hatinya disempitkan sehingga tidak mempunyai kemampuan untuk belajar,mengambil hikmah atas segala sesuatu dan ingatan atas segala sesuatu yang baik dan positif akan dihilangkan.

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 429 SEMAKIN JELAS

02 April 2019

DISITULAH LETAK KESALAHANMU,WISNU! (dulu)(Puisi/Sajak Indah ke 673)


Kamu terlalu lama berdiam diri di kawasan beracun
tempat dimana...
udara dan angkasanya dipenuhi partikel-partikel ketakyakinan
tempat dimana...
air dan tanahnya telah terkontaminasi iri dan dengki

Bahkan,orang-orang tercintamu,
telah menjadi zombie yang selalu menakuti
menghembuskan nafas-nafas keraguan...
menjauhkan dirimu dari semua cita-cita besarmu

Ha...ha...ha...ha....
kau adalah orang gila bagi akalnya
kau tak lebih dari orang yang tak waras 
....bagi tatanan pemahamannya

Dan disitulah letak kesalahanmu wahai Wisnu!!!

Kau dengarkan semua bisikannya
kau hirup racun-racun yang mematikan langkah kakimu
kemudian menjadi kerdil
dan hanya seorang pemimpi yang malang

Pergilah...!!!
jauhi mereka apa adanya!!!

Temukan orang-orang yang memberimu udara segar
mereka yang mengerti dan menerima ide-idemu...
secara terbuka dan antusias
yang mendorongmu untuk mengupayakan langkah penuh spirit

Berkumpullah bersama para pemberani!
yang memberikan energi dan ruang penerimaan bagimu
agar hidup bisa menjadi seperti apa yang kau harapkan
agar dirimu selalu menjadi magnet...
bagi kelimpahan dan kekayaan
bagi kemakmuran dan kedamaian yang terus membaik
karena Tuhan memberi kuasa kepadamu lebih dari apa yang kau pikirkan

CREATE BY : WISNU MURTI
PINGGIRAN CILACAP, 2 APRIL 2019 (08.15 WIB)

CATATAN
Dalam tahun-tahun terakhir kami semakin menyadari bahwa lingkungan sangat mempengaruhi tingkat kemajuan hidup kita,oleh karena itu salah satu bab penting agar kita bisa melangkah ringan untuk mencapai apa yang telah kita agenda dan cita-citakan adalah MEMILIH LINGKUNGAN HIDUP,berkumpul bersama orang-orang yang mempunyai frekwensi dan aura yang positif dan penuh semangat hidup.

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 428 PERSAMI(Pertandingan Santo - Minah)

01 April 2019

SELAMAT DATANG MASA YANG BARU (Puisi/Sajak Indah ke 672)


Datang lagi kita kepada permulaan,
ada pergantian
yang baru terbit kembali
memberi harapan dan suka cita nan segar

Datang dan pergi itu biasa
pertemuan dan perpisahan adalah wajar
peletakkan batu pertama tumbuh subur dimana-mana
namun,
dimanakah kita letakkan perhatian dan mata kita?!

Selamat datang masa yang baru...
kita kan tetap melangkah ceria
melewati badai...melawan hempasan ombak
karena ada bintang-bintang bercahaya di sepanjang jalan
karena simphoni surga di depan sana

Kita ini...
adalah kebulatan dan keutuhan sikap
 adalah pancaran sinar mentari nan abadi
sang ahli waris dari kemenangan

CREATE BY : WISNU MURTI
KARANGMANGU, 1 APRIL 2019 (07.00 WIB)

CATATAN
Percaya diri datangnya dari harga diri,harga diri datangnya dari kompetensi dan keahlian,kompetensi datangnya dari melakukan apa-apa yang menjadi panggilan hati/pasion secara berulang-ulang,terus menerus,dan berkesinambungan.

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 427 SALAH SANGKA

31 Maret 2019

KEMBANG MATAHARI (yang telah layu dan mati ) (Puisi/Sajak Indah ke 671)


Sekarang wujudnya tak ada...
batang mati telah kubuang sebulan yang lalu...
di tempat sampah depan rumah
benar-benar mati tak terselamatkan lagi

Daunnya telah kering tertimbun tanah...
sama seperti kasihmu padaku
indah bunganya tak bisa kunikmati kembali...
sama seperti cintamu untukku yang berakhir kepiluan

Kau pergi takkan kembali....silahkan,
karena semua ini salahku
kau bersama yang lain...ku ikhlas,
karena semua ini dosaku

......

Lalu....
kutumbuhkan kembali kembang itu...
kusirami dan kusiangi di sore hari
kujaga serta kutempatkan mereka...
disekitar cahaya,angin serta air

Sekarang....
mereka telah tumbuh menjadi dua
benih-benih baru dari kembang matahari
yang telah mati tempo hari

CREATE BY : PENDUDUK PURBALINGGA
PINGGIRAN CILACAP, 31 MARET 2019 (01.10 WIB)

CATATAN
- Pertama,saya mau minta maaf kepada orang yang telah menitipkan bunga matahari kepada saya untuk dirawat,namun kemudian pohonnya mati.
- Kedua,bagaimanapun caranya saya akan menjaga dan merawat dua pohon matahari keturunan/benih dari pohon yang telah mati...semoga saya bisa amanah dalam menjaga bunga matahari ini agar tumbuh besar dan berbunga sebagaimana ada nilai historis yang dalam dibalik semua itu.

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 426 HIDUPLAH SELALU

KETIKA MELEWATI PERBATASAN PURBALINGGA - PEMALANG TUK PULANG DAN PERGI KE BATANG (Puisi/Sajak Indah ke 670)


Cinta...hingga detik terakhir,
saat kutulis puisi ini
janji masih kupegang erat
tapi tak sekuat dulu...saat kau masih bersamaku

Sayang...jujur...aku mulai goyah...
terseok-seok...
mulai lelah...
dan mungkin akan berganti arah

Tidak seperti dulu...
saat kita bersama,
melewati perbatasan kota kesayangan
mengunjungi kawan...
yang tengah mengawali kebahagiaan baru

Masih ingatkah kau...
saat siang dan malam kita berhenti disini(Purbalingga)
tuk berdoa
menyantap makanan dan usir kepenatan

Masih ingatkah kau...
saat kita foto bersama kedua mempelai
yang sedang dirundung bahagia dari semua penjuru mata angin
yang sedang menjadi raja dan ratu di hari itu

Masih ingatkah kau akan malam itu...
saat kau tertidur lelap dalam pelukanku
saat cinta semakin dalam
ketika keinginan tuk membahagiakanmu semakin besar

Tak ingatkah...
ketika kita duduk berdua duduk di bawah cemara
memandangi bentangan laut dan pegunungan yang indah
di desa kesayangan

Sekarang kau telah pergi
semua itu tak ada artinya bagimu
tapi tidak denganku...
semua itu akan tetap hidup dalam hidupku

Satu yang perlu kau tahu
setidaknya,
sampai detik terakhir ini
aku masih memegang erat janji 
(walau tak sekuat dulu lagi)

CREATE BY : PENDUDUK PURBALINGGA
PINGGIRAN CILACAP, 31 MARET 2019 (00.10 WIB)

CATATAN
Sebenarnya SETIA itu tidak bisa dikatakan sebelum seseorang menyelesaikan perjalanan dari apa yang dia katakan sebagai SETIA,

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 425 PEMBAHASANKU HARI INI

30 Maret 2019

SEBENTAR SAJA (Puisi/Sajak Indah ke 669)


Dari jauh...
nampak begitu elok rupawan
serasa memangil-manggil,
dan menggugah rasa

Para balita datang menyambangi,
membeli,
merasakan manisnya
dalam tempo yang singkat

Para dewasa dan orang tua,
hanya memandangi keindahan warnanya saja
untuk menghilangkan penat
serta gundah gulana di hati

Setelah beberapa waktu berselang...

Dari dekat...
penampakannya makin mengkerut,
tidak cantik lagi
tetap manis memang...
namun tak ada lagi yang mau menghampiri

CREATE BY : WISNU MURTI
PINGGIRAN CILACAP, 30 MARET 2019 (22.20 WIB)

CATATAN
Sebagai pengingat kembali,setidaknya untuk diriku sendiri bahwa yang penting itu bukan hasilnya tapi perjuangan dan perjalanannya.Jika kita bisa menemukan keasyikan dalam perjalanan,saat itulah kita telah menjadi pemenang dalam kehidupan.

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 424 HANYA SATU

29 Maret 2019

SEMAU GUE AJA LAH!! (Puisi/Sajak Indah ke 668)


Aku teringat kejadian tadi pagi,
saat Pak dan Bu sastro berkelahi di muka tetangga
memperebutkan kursi kepresidenan...
yang baru akan dilaksanakan bulan depan

Ada pula polemik di siang barusan....
saat kubu x dan y bertemu di muka pasar
saling hina dan ejek...
memperebutkan layer-layer kebenaran

Tidak lama berselang "Professor Bingung" datang,nyeletuk....

Aku kasihan dengan Pak dan Bu Sastro....
cinta mereka nestapa di terkam durjana
romantisme bertahun-tahun hilang...
oleh kebodohan yang merajalela karena angkara murka

Akupun kasihan dengan gerombolan-gerombolan itu,
dulu mereka bersama dalam jiwa....
sekarang saling berseberangan...
memperebutkan meja,kursi,jendela,pintu,dan atap rumah

CREATE BY : WISNU MURTI
PINGGIRAN CILACAP, 29 MARET 2019(16.05 WIB)

CATATAN
Ketika kebenaran saling diperebutkan,maka pertengkaran sukses diciptakan.

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 423 YAKIN DAN TERWUJUD