www.domainesia.com

13 Mei 2024

JALAN-JALAN KE SITUWANGI(Puisi/Sajak ke 1149)


Alhamdulillah ...
ini adalah pagi yang sungguh berseri di hati kami, 
menapakkan kaki kembali di desa leluhur ...
dengan berjuta keramahan dan kenangan-kenangan indah

Putaran waktu ...
mengharuskan kami kembali ke sini,
tuk menghangatkan kekeluargaan
tuk berbagi cerita-cerita yang belum tersampaikan

Alhamdulillah ...
kami diterima dengan berjuta penerimaan
dengan ikatan yang tak pernah terputus ...
dan kami bahagia dengan senyuman-senyuman yang tulus

Alhamdulillah ...
kami sangat menikmati waktu-waktu kebersamaan,
syahdu sampai ke relung hati yang terdalam ...
dan semoga ini menjadi abadi dalam perjalanan hidup kami

KARYA : WISNU MURTI
BANJARNEGARA, 9 MARET 2024(09.00 WIB)

CATATAN
Diri kita selalu mengerti apa-apa yang membuat hati bersemangat, hati menjadi bahagia,nyaman, dan syahdu ... maka usahakan dan wujudkan semua itu.

12 Mei 2024

BERANGKAT KERJA(Puisi/Sajak ke 1148)


Pagi ini mereka telah meninggalkan rumah ...
tuk meraih kenyataan dari mimpinya,
tuk memupus lapar dan dahaga ...
menumbuhkan kedamaian dan kesejahteraan

Ketika semua ini terjadi ...
dunia nampak begitu dinamis ...
ada yang saling melengkapi,
ada pula yang saling bertukar sumber daya

Pagipun tak akan berdiam diri ...
ia akan pergi dan digantikan oleh siang hari ...
saat terik mentari penuh mengirimkan panas,
energi dan cintanya

Ya ... cinta,
mereka meninggalkan rumah sesaat karena cinta
agar sendi-sendi di lingkungan kehidupannya tertopang,
memastikan kecukupan bagi orang-orang terkasih

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 9 MARET 2024(07.00 WIB)

CATATAN
Hal yang paling merugikan yang bisa manusia lakukan adalah membuang-buang waktu.

11 Mei 2024

JANGAN KAU TINGGALKAN AKU LAGI(Puisi/Sajak ke 1147)


Ketika malam yang syahdu datang berbinar ...
ketika semua telah pergi ke peraduannya,
sementara kita masih terjaga di kesinambungan kasih,
kau mengatakan kepadaku ...

"Sayang ... jangan pernah kau tinggalkan aku lagi"
Katamu itu ...
adalah tamparan keras terindah yang pernah kuterima
mencabik-cabik keakuan ...
dan dosa lalu yg tlah kulakukan padamu

Kaupun menegaskan ...
"Ya sayang ... janji untuk tak akan pernah tinggalkanku lagi?!"
dengan raut beribu pengharapan
dengan permintaan yang kubaca sebagai ketulusan terdalam

Ketika malam semakin berbilang kesunyian ...
akupun mengatakan jawaban yang kau inginkan ...
bahwa atas nama Tuhan aku takkan pernah meninggalkanmu lagi,
menjagaimu dan selalu menggandeng tanganmu di sepanjang perjalanan nanti ...
... sampai habis waktuku di duni ini

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 8 MARET 2024(05.00 WIB)

CATATAN
Janji adalah hutang, jika sekiranya dikemudian hari tidak bisa membayarnya - tidak usah berjanji.

10 Mei 2024

PAGI HARI KETIKA MATAHARI TLAH CONDONG KE UTARA(1146)


Semilir angin pagi yang lembut dan pelan,
membawa kesejukan berjuta rasa ...
memangku kedamaian ...
menumbuhkan berbagai benih-benih kenangan indah

Ada saja rasa syahdu di masa ini,
ketika tiupan sang bayu menggerakkan pepohonan
ketika langit biru tanpa awan meluaskan pandangan ...
akupun masuk ke dalam alunannya

Seperti biasa saat musim ini tiba,
aku menemukan aku dalam kelimpahan tak terganti,
aku menetapkan kesyukuran tanpa jeda, dan ...
aku menikmati sebuah kehadiran yang begitu semesta

Semilir angin pagi hari yang lembut dan pelan,
tiada lara yang kurasakan ...
hanya keindahan yang mengundang keindahan lainnya
aku ...
hanya akan bercerita di dalam hatiku tentang kesyahduan ini

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 7 MEI 2024(05.00 WIB)

CATATAN
Merasakan lebih dalam tentang keindahan alam ketika cerah suatu masa di pagi hari mampu mencapai relung-relung hati terdalam.

PUISI JANJI HATI 

09 Mei 2024

GARUK-GARUK PANTAT(Puisi/Sajak ke 1145)


Aku sedang memandangi Mbah Wignyo dari dekat sekali ...
aku mengamatinya, namun beliau tidak memperhatikanku,
beliau sedang begitu asyiknya menghayati adegan itu ...
kukur-kukur ... merem melek ... 
dan sesekali mengeluarkan kata-kata yang tiada artinya 'eeessshh'

Aku berprasangka sembari bertanya-tanya dalam hati ...
akankah Mbah Wignyo jarang mandi?
akahkah Mbah Wignyo jarang ganti pakaian dalam?
ataukah kulitnya begitu sensitif bersentuhan dengan keringat?

Mbah Wignyo belum menyadari kedatanganku ...
masih saja terbuai oleh pekerjaan itu,
dan pradugaku makin kemana-mana
sedangkan semilir angin yang berhembus menambah syahdu suasana berbeda ini

Tak lama kemudian ...
aku membalikkan tubuhku,
meninggalkan Mbah Wignyo yang sedang menggelinjang keenakan ...
aku berpikir, tak sopan aku menyela dan mengganggunya ...
biarkan saja beliau menikmati itu dalam kurun waktu tertentu

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 5 MEI 2024(19.45 WIB)

CATATAN
Belajarlah dan kendalikan diri untuk tidak melakukan hal yang tidak penting bagi masa depan.(Wisnu Murti)

PUISI DUHAI JELITA   

08 Mei 2024

KETIKA MEMANDANGMU TERSENYUM(Puisi/Sajak ke 1144)


Hai ... cintaku ...
janganlah kau begitu ...
janganlah kau membuat sakit jiwaku,
bahkan aku merindukanmu saat sekejap ku tak memandangmu

Cantik ...
saat ini kau tengah menyempurnakan hidupku,
melukis kanvas hidupku ...
dan kuterkesima dengan laku indahmu

Dahulu aku telah begitu kejam padamu,
dan kau sungguh tersakiti,
namun ... ketika kukembali padamu ...
engkau terkejut sesaat ... lalu menangis,
dan kemudian kau tetap memberikan senyuman indahmu

Hai ... belahan jiwaku ...
aku tengah memandangi roman surgamu,
mempelajarinya ...
agar aku semakin kuat memegang kesetiaan ini

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 5 MEI 2024(19.15 WIB)

CATATAN
Lihatlah istrimu ketika ia sedang tertidur pulas.

07 Mei 2024

LIRIH KAU MEMBISIK PADAKU(Puisi/Sajak ke 1143)


Aku akui ... 
akulah yang bersalah,
akulah yang menghianati perjanjian itu ...
dan pulang kepadamu adalah jalan terindah hidupku,

Beberapa saat ...
aku mati oleh kata-kataku sendiri,
yang kuucapkan kepadamu beberapa tahun yang lalu ...
saat kita ada di waktu yang terdahulu

Ketika kuketuk pintu rumah,
kau pun yang membukakan pintu itu untukku
... dan maafkan aku yang telah mengagetkan
dan membuatmu menangis sejadi-jadinya

Aku akui ...
akulah yang bersalah,
akulah yang menghianati perjanjian itu ...
dan aku harus membayar semua kesalahan-kesalahanku padamu

Setelah beberapa purnama kita berpisah,
aku rasakan tangismu dalam pelukanku begitu pilu
aku rasakan sakitmu selama ini ...
aku rasakan derita tiada tara saat kutinggalkanmu

Tak kuasa jiwaku tuk menanggung dan merasakan satu pertanyaanmu ...
"apakah nanti kau akan pergi lagi?"
tak terasa air mataku berlinang membasahi pipi,
dan hanya bisa memelukmu erat-erat

KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 4 MEI 2024(14.00 WIB)

CATATAN
Laki-laki yang dipegang adalah janji dan bicaranya