www.domainesia.com

30 Juni 2024

DOAKU UNTUK MEREKA(Puisi/Sajak ke 1194)


Tidak ada kata lagi yang bisa kuucapkan,
untuk mereka ...
untuk semua kebaikan yang telah mereka berikan ...
kepadaku

Aku ...
akan selalu diam 
dalam keheningan ... 
tuk memperkuat harapan dan keinginan
atas hidup dan keberlanjutan mereka

Tidak ada kata lagi yang bisa kuucapkan ...
tuk mewakili,
tuk menggambarkan
rasa terima kasih ini

Kebaikan mereka ...
adalah senjata tuk merendahkan hati
membuka mata,
dan meletakkan egoku pada tempatnya

Terima kasih ...

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 28 JUNI 2024(20.00 WITA)

CATATAN
Jika kita rendah hati dan "mampu untuk membuka mata", dunia sangat dipenuhi oleh orang-orang yang ingin membantumu.(Wisnu Murti)

29 Juni 2024

LIRIH(Puisi/Sajak ke 1193)


Kesalahan-kesalahan yang telah terhampar ...
seketika itu dan tiba-tiba pula ...
pikiran-pikiran lama menghardik,
seraya ribuan ton penyesalan membebani hati

Kesalahan-kesalahan yang telah lalu ...
tak bisa diperbaiki lagi
namun ... masih ada waktu,
serta waspada yang kini menyertai

Dahulu jatuh dan terseok-seok ...
sekarang ... lenggang berdendang,
dahulu terpuruk dan menangis ...
sekarang ... mata terang langkah pasti

Dunia terus berdegap berjalan,
tanpa henti
tanpa kompromi
berubah dan mengubah

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 27 JUNI 2024(19.00 WITA)

CATATAN
Ada suatu saat dimana keadaan terasa gelap dan tanpa harapan, namun percayalah bahwa Tuhan selalu ada bersamamu.(Wisnu Murti)

28 Juni 2024

PERASAAN YANG KUPENDAM(Puisi/Sajak ke 1192)


Jika kau bertanya kepadaku tentang itu ...
kan ku jawab "pasti ada",
hanya saja tentang apa-apanya tak perlu kuterangkan ...
karna itu bukan sesuatu yang harus kuterangkan padamu

Biarlah burung-burung yang berkicau di pagi hari,
dan ilalang menari-nari nan diterpa angin yang kan mewakili
... akan hal-hal yang kupendam,
dan kusembunyikan pada siapapun

Jika kau bertanya kepadaku tentang itu ...
kan ku jawab "pasti ada",
hanya saja, aku akan diam untuk pertanyaan lanjutannya ...
karna kan kujawab dengan pandangan kedua mataku padamu

Biarlah angin yang berhembus dapat melegakan hati,
memberi ruang ...
kepada kedamaian,
dan hal-hal indah hasil dari penjabaran hari ini beserta masa lalu

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 27 JUNI 2024(15.00 WITA)

CATATAN
Jangan biarkan hati untuk merasakan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dan tidak pantas untuk dirasakan terlalu dalam.(Wisnu Murti)

PUISI NON STOP 

27 Juni 2024

AKUPUN MERASAKANNYA(Puisi/Sajak ke 1191)


Aku bisa saja merasakan kesakitanmu,
tapi tetap saja ...
aku tak mengalami apa yang kau alami saat ini
ini hanya kehadiran empatiku untukmu

Aku bisa saja merasakan kebahagianmu,
tapi tetap saja ...
aku tak mengalami kebahagiaan yang kau alami sekarang
ini hanya kehadiran rasa perduli

Terkadang ... bahkan mungkin di banyak kenyataan ...
perasaan bukanlah sesuatu yang nyata
sebab ... perasaan yang ada ...
adalah akumulasi dari pengalaman, pilihan dan kecenderungan

Inilah saat ini ...
aku dengan perasaanku
dan hal besar yang harus aku perhatikan ...
adalah perasaanku dan perasaanmu

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 26 JUNI 2024(09.50 WITA)

CATATAN
Apa yang kau rasakan saat ini bisa menerangkan bahwa kau sedang baik-baik saja atau tidak ... maka perhatikanlah perasaanmu.(Wisnu Murti)

26 Juni 2024

BERKALA DAN PADA IRAMA YANG ADIL(Puisi/Sajak ke 1190)


Aku akan tetap disini ...
di dalam perjalanan yang mengharu biru ini,
tuk menuntaskan tanggung jawab ...
dan beberapa hal yang telah kujanjikan

Terkadang ... ke pantai aku berlabuh ...
meneteskan keringat,
membuang massa hitam ...
juga menetramkan rasa

Aku akan tetap disini ...
menikmati dan menunggu awan biru datang,
tuk merasakan pedih ...
dan beberapa hal yang melegakan

Terkadang ... ke pantai aku menepi ...
merasa kalah ... lalu tidur ...
kemudian bangun ...
tuk merobek-robek dinding sekat yang melumpuhkan

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 25 JUNI 2024(15.00 WITA)

CATATAN
Berusaha untuk selalu melawan diri sendiri yang melemahkan.(Wisnu Murti)

PUISI FANTASTIS 

25 Juni 2024

PENIPU YANG SEDANG MENERIAKI ORANG SEBAGAI PENIPU(Puisi/Sajak ke 1189)


Aku memandang ...
ada luka yang perih teramat dalam,
di palung hatinya ...
dan tenggelam tak bisa mentas

Sekaligus pula aku menertawainya ...
namun sebatas hanya dalam hati ...
karena aku masih mempunyai rasa tak enak,
dan menjaga atas sesuatu yang tak kuketahui

Sekaligu pula aku keheranan ...
mengapa ia begitu mudah tuk menunjuk-nunjuk orang?
sudahkah ia mengetahu semua?
sudahkah ia memahami semua?
ataukah ia telah merasa tahu semua tentang orang yang mereka tunjuk-tunjuk?

Aku masih memandanginya dan tetap saja heran ...
bukankah ia telah menipu orang?
lupakah ia telah menipu orang?
ataukah merasa bahwa ia tidak pernah menipu orang?
iakah ini cara dia tuk menghapus luka di hatinya?

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 24 JUNI 2024(08.25 WITA)

CATATAN
Satu telunjuk mengarah ke orang lain dan jari-jari lainnya mengarah ke dirimu sendiri - mengacalah sebelum menghakimi orang. Apakah profesimu sebagai hakim?!

24 Juni 2024

HARI ITU(Puisi/Sajak ke 1188)


Terpaan angin menyapu muka ...
sejuk,
segar ...
dan menghanyutkan rasa ke ...

Kelupaan beserta ketakmengertian seketika pergi,
merantau entah kemana ...
dan kuharap mereka takkan kembali,
setidaknya dalam waktu-waktu yang seperti ini

Alunan ombak membasahi kaki ...
sejuk,
segar ...
dan melambungkan rasa ke dalam ...

Kemudian ... aku bahagia ... 
ketika memandangnya bahagia dengan keputusannya
ketika memandangnya tengah berjuang ...
atas apa yang ada di dalam kepalanya

KARYA : WISNU MURTI
CANGGU, 23 JUNI 2024(09.00 WITA)

CATATAN
Menjadi diri sendirilah karena itulah yang sebenar-benarnya hidup, bukan hidup yang jadi-jadian dengan hanya menjadi follower.(Wisnu Murti)

PUISI  TEMPAT SAMPAH