www.domainesia.com

13 Februari 2019

LIHATLAH AKU (Puisi/Sajak Indah ke 634)

Bapak
Kemarilah...dan duduklah...
pandangi dan insyafi...

Lihatlah aku....
bagai buih di lautan
terombang-ambing oleh ganasnya ombak
oleh terpaan angin buritan

Pandangilah aku...
kaki telah gemetar menapaki tanah
tubuh oleng kesana kemari
bukan aku menari,
namun ini sebab ketiadaan prinsip

Karena dulu,
aku tak bisa menghujam ke dalam bumi
karena dari dulu,
aku tak mau mendekati para ksatria
dan Sumber Ketetapan Agung

Beranjaklah...dan pergilah...
ke tujuanmu,
namun satu pintaku,
.....

Untuk menjadi setia lihatlah para ksatria itu
nan hidup dalam kesetiaan yang terjaga
biarpun ganasnya ombak dan terpaan angin menghantam
meskipun sendiri dalam kesedihan dan goncangan

Untuk menjadi setia,keluarlah...
dari lingkaran setan ini
lingkaran yang selalu mengulang kejadian
dari nenek moyang hingga anak cucu

Dan ingatlah...
peganglah janji yang telah terucap
genggam dan rasuklah dihatimu,
dari semua yang telah menjadi kaidah cinta

CREATE BY : ANWAR SLAMET
SUMPIUH, 12 FEBRUARI 2019 (21.00 WIB)

CATATAN
Mereka/orang-orang yang bisa memimpin hidupnya dalam kedamaian dan ketentraman mempunyai kebiasaan setia pada prinsip serta keputusan hidupnya(tidak plin plan dan tidak merubah-rubah keputusan),seperti dalam istilah jawa kita mengenal kata-kata "Sabdo Panditaning Ratu Tan Kena Welah-Walih.

Tidak ada komentar: