www.domainesia.com

15 Maret 2019

SENJA DI HARI MINGGU (Puisi/Sajak Indah ke 655)


Bagiku,kau adalah jingga
Yang datang bersama senja.
Mengingatkanku 
pada hangat rasa sementara 
yang hinggap lalu hilang 
seperti hilangnya senja
yang ditelan gelap 
serta dinginnya malam

Ketika senja beranjak dari singgahsananya,
ada yang berpura-pura baik-baik saja.
Sementara tahta telah membekas luka sayatan
pedang kerinduan.

Suatu senja di hari Minggu,
menderap kian menghilang.
Begitu juga keinginanku untuk mengingat dirimu.

Pergimu tanpa pamit,hilangmu tanpa temu.
Hanya menyisakan kenangan dalam kegelapan

Aku memang tidak harus...
mengetahui kamu ada dimana,
serta berbuat apa?Tapi,
kehangatan api unggun kini telah menemaniku
dalam kedinginan yang menggigit tulang

Aku takkan menyesal akan kepergianmu.
Jalanku,jalanmu telah terpilih dengan perhitungan

Pesanku,lewati jalan yang engkau pilih dengan bijaksana.
Teriakan namaku disepanjang jalan
agar mereka tahu 
bahwa kita sudah tidak bersama lagi.

Kan kulengkinkan suaraku
memecah kesunyian malam yang selalu menghantuiku
dengan kenangan kerinduan

Tak lama,hujan pun datang,
mengguyur serta membasuh luka kepedihan.
Membasahi jiwa yang kering
ditengah kemarau yang panjang.

Ucapanku,terima kasih telah menemaniku
meskipun kau...
tidak ada di sepanjang jalan kehidupanku.
Setidaknya,namamu tercatat dalam buku kehidupan
yang kutulis dengan tinta emas
dan tak akan hilang
seperti hilangnya senja yang tergantikan malam

CREATE BY : ABDULLAH SA'ID AL DJAIDI
YOGYAKARTA, 12 MARET 2019 (23.00 WIB)
(Ketika tengah malam hampir tiba, di pelataran parkir Malioboro di temani Djarum Super MLD dan segelas kopi panas Kapal Api)

QUOTES ABDULLAH SA'ID AL DJAIDI
Jangan fokus pada satu keindahan,fokuslah pada perputaran waktu karena disanalah kau bisa menemukan keindahan.

PUISI ATAU SAJAK INDAH KE 409 KUAT DAN BERSIH

1 komentar:

Wisnu Murti mengatakan...

Jaann...Pujangga dari Timur Tengah mulai gawe polah