Dia ...
yaaa .. dia hanya bisa tertawa,
melihat kedunguanku yang terpampang jelas
di simpang jalan yang ramai suasana
Aku tahu ...
aku sadar ...
aku terkecok
aku terjebak oleh permainan yang ia mainkan
Aku sekarang sadar ...
bahwa dia sedang memberi ruang untukku
agar aku bisa membuktikan siapa diriku
agar aku bisa membuktikan semua janji
Aku sekarang tersadar ...
sebenarnya ... ketika ia ...
memberiku duka lara nestapa,
memberiku sayatan-sayatan di hati ...
ia tengah melihat seluruh ucapanku ...
tetapkah hanya di mulut?
ataukah memang kan maujud sebagai pembuktian
dan aku ... salah besar
KARYA : WISNU MURTI
PURBALINGGA, 3 AGUSTUS 2021(10.35 WIB)
CATATAN
- Ketika kita bertemu tragedi nyata dalam hidup, kita dapat bereaksi dengan dua cara - entah dengan kehilangan harapan dan jatuh ke dalam kebiasaan merusak diri sendiri, atau dengan menggunakan tantangan untuk menemukan kekuatan batin kita.
- Menangis. Memaafkan. Belajar. Move on. Biarkan air matamu menyirami benih-benih kebahagiaan masa depanmu.
- Seandainya tidak ada badai, pelangi tidak akan muncul. Untuk itu, belajarlah dari badai yang menimpamu.
PUISI BUKAN KUASAKU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar