Yu Sastro ... bacalah puisiku ini,
kutuliskan ...
sedikit dari isi hatinya ...
sedikit dari kerinduan
kutuliskan ...
sedikit dari isi hatinya ...
sedikit dari kerinduan
Yu ...
sesaat lagi ulang tahun negeri kan tiba
dari Sabang hingga Merauke,
semua dalam suka cita dan gegap gempita ...
tapi mengapa engkau masih memblokir akun facebooknya
Seperti dulu ...
dia ingin merayakan PITULASAN bersamamu Yu,
dia ingin motoran bersamamu disejuknya suasana pagi
masuk ke jalan-jalan desa yang dipenuhi umbul-umbul
Yu ... tak ingatkah kau ...
ditujuhbelas Agustus beberapa tahun yang lalu ...
engkau dan dia mesra berboncengan sepeda,
pagi di sebuah jalan kecil tengah sawah di desa ibu
Yu ... opo panjenengan ra eling?
ketika dia menyuapimu di teras rumah pada suatu siang
ketika dia menggendongmu tuk masuk ke dalam rumah pada malam harinya
... di rumah ibu dalam suasana tujuh belasan
Yu ... tak ingatkah kau ...
saat panjenengan bersamanya ...
berjalan bergandengan tangan ...
menonton pagelaran ebeg di desa ibu dalam perayaan kemerdekaan negeri
Namun dia berkata Yu ...
jika memang sudah tak ada yang bisa dirajut lagi,
dan dirimu menghendaki jalan yang lain
... dalam suasana Pitulasan sekarang ini dia akan dan bisa menerima
menerima dalam ketulusan lahir pun batin,
serta akan selalu mendoakan panjenengan dengan doa terindah
... demikian Yu ... Matur suwon
KARYA : WISNU MURTI
MALANG, 31 JULI 2022(15.00 WIB)
CATATAN
- Menjaga hati akan membuatmu lebih memahami siapa yang pantas untuk dihargai dalam hati.
- Menjaga sebuah hati menumbuhkan rasa kepercayaan yang begitu besar di masa depan.
- Tak ada yang menjamin mudah dalam menjaga hati,namun hal itu tak akan susah bagi mereka yang kuat dengan pendiriannya.
(dari Merdeka dot com)